Yustinus Prastowo dikenal sebagai figur yang santun namun kritis ketika berbicara soal isu perpajakan, anggaran, kebijakan publik maupun pemberantasan korupsi. Prastowo pernah bekerja di Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan RI (1997-2010) sebelum akhirnya mengundurkan diri dan memilih menjadi peneliti serta Dosen ekonomi di beberapa perguruan tinggi swasta di Jakarta. Jabatan saat ini adalah Direktur Eksekutif Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA) dan aktif menulis artikel di pelbagai media massa nasional.
Yunarto Wijaya dikenal sebagai pengamat politik yang juga Direktur Eksekutif Charta Politika. Namanya seringkali muncul di layar televisi menjelang Pemilihan Umum maupun Pemilihan Langsung Kepala Daerah. Pandangan dan pengamatannya sangat kritis terkait fenomena politik yang terjadi pada tingkat lokal maupun nasional.
Kurnia Ramadhana dari Indonesia Corruption Watch pada 4 November 2017 lalu berkesempatan untuk mewawancarai Yunarto Wijaya atau biasa dipanggil Toto terkait isu-isu korupsi yang sepanjang tahun 2017 ini ramai diperbincangkan.
Nabila Putri merupakan public figure yang lebih dikenal sebagai presenter dan juga pemain film. Saat ini Nabila sering tampil di acara Waktu Indonesia Bercanda bersama Cak Lontong di NET TV. Pada 29 Agustus 2017 lalu, Kurnia Ramadhana dari Indonesia Corruption Watch berhasil berbincang-bincang dengan Nabila Putri terkait pandangannya tentang permasalahan seputar isu korupsi yang sedang ramai diberitakan di media massa.
Menurut Nabila korupsi itu apa sih?
Ananda Rusdiana atau lebih dikenal dengan nama Omesh adalah salah satu public figure yang juga bergabung dalam Komunitas Motorbaik. Omesh mulai dikenal publik saat mulai meniti kariernya di tayangan extravaganza. Saat ditemui di sela-sela shooting oleh Kurnia Ramadhana dan Tibiko Zabar dari Indonesia Corruption Watch pada 30 Agustus 2017, Omesh berbagi cerita tentang cara melawan korupsi dimulai dari diri sendiri dan keluarga.
Menurut pandangan Omesh, apa sih korupsi itu?
Prof. Dr. Hibnu Nugroho adalah seorang guru besar bagian hukum acara pidana yang punya kepedulian terhadap agenda pemberantasan korupsi di Indonesia. Dalam acara pengukuhan dirinya sebagai Guru Besar, Hibnu menyampaikan orasi mengenai upaya percepatan tindak pidana korupsi di Indonesia. Orasi ilmiah tersebut menyebutkan bahwa tahapan penyidikan dalam rangkaian proses penegakan hukum merupakan ujung tombak keberhasilan atau bahkan kehancuran proses selanjutnya.
Reza Mustar, atau yang kerap dikenal dengan panggilan “Azer” adalah seorang seniman yang aktif di media sosial. Terbukti dengan banyaknya jumlah pengikut di instagramnya, hingga hari ini jumlah pengikutnya sudah menyentuh angka 144.000 orang. Namanya melejit karena karya-karya seninya yang dikemas dengan bentuk komik. Tak jarang karya yang dihasilkannya sejalan dengan nilai-nilai antikorupsi. Mulai dari gambar mengenai ketimpangan hukum di Indonesia, kasus korupsi teranyar seperti KTP-El, sampai tentang penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan pun berseliweran di dunia maya.
Ferry Maryadi adalah salah aktor dan presenter yang kerap tampil dalam beberapa acara komedi di televisi. Kurnia Ramadhana dan Tibiko Zabar dari Indonesia Corruption Watch menemui Ferry di sela-sela stuting di salah satu televisi swasta pada 30 Agustus 2017 lalu. Ia bercerita dengan semangat tentang korupsi yang sudah begitu banyak merugikan negara.
Menurut Kang Ferry, korupsi itu apa sih?
Korupsi menurut saya pribadi itu mengambil hak orang. Bentuknya bisa berupa waktu, tapi diketahui sebelumnya. Itulah yang disebut korupsi.
Ryan Riyadi, atau yang kerap dikenal dengan sebutan The Popo adalah salah satu seniman yang cukup dikenal oleh masyarakat luas. Pria kelahiran tahun 1980 ini kerap mewarnai layar media sosial dengan lukisan-lukisannya yang bernada sindiran terhadap pemerintah, termasuk untuk urusan pemberantasan korupsi. Pada tahun 2010, The Popo pun mendapat penghargaan The Best Mural Artist pada Tembok Bomber Award.
Wajahnya kerap muncul di media massa, terutama ketika pemilihan umum tengah berlangsung karena kerap mengeluarkan prediksi dan penilaian berkaitan dengan kontestasi elektoral yang dikuatkan dengan hasil survey yang dikeluarkan. Burhanuddin Muhtadi adalah sosok yang dikenal publik sebagai pengamat politik, yang juga Direktur Lembaga Survey Indikator Politik Indonesia.
Pada tanggal 6 Maret 2017 lalu, Indonesia Corruption Watch menyambangi Ira Koesno, seorang mantan presenter televisi (anchor) terkenal, dan saat ini aktif menjadi wanita karir yang berkecimpung di dunia jasa konsultan Manajemen Bisnis. Setelah tidak aktif di dunia pertelevisian, Ira mendirikan perusahaan bernama Irakoesno Communications.