Seniman Antikorupsi: SAKTI Seniman
ICW juga menyelenggarakan SAKTI Seniman di tahun 2019. SAKTI Seniman dilaksanakan di Bandung, Jawa-Barat, selama tiga hari dan diikuti oleh seniman dari Jakarta, Banten dan Jawa Barat. Tujuan dari SAKTI Seniman adalah melahirkan seniman antikorupsi dan berbagi pengetahuan mengenai kampanye antikorupsi, gerakan sosial dan proses berkesenian. Harapannya dapat membuat kolaborasi bersama para seniman dan memperbanyak kampanye antikorupsi melalui media kesenian.
Dalam pelaksanaan SAKTI Seniman, ICW berkolaborasi dengan Koalisi Seni Indonesia dan Gudskul. Materi yang diberikan tidak jauh berbeda dengan SAKTI yang lainnya, namun yang paling menonjol dalam SAKTI Seniman adalah adanya pendalaman konsep untuk persiapan pameran yang akan dilakukan oleh peserta SAKTI Seniman dalam acara peringatan Hari Antikorupsi Sedunia tanggal 9 Desember. Setelah selesai kegiatan SAKTI di Bandung, para peserta melakukan mentoring karya dengan Gudskul sebanyak tiga kali dalam tiga minggu.
Setelah melakukan mentoring dan menyelesaikan karya, peserta SAKTI Seniman menampilkan hasil karyanya dalam pameran di Taman Menteng. Pameran ini merupakan bagian dari peringatan Hari Antikorupsi Sedunia. Ada tiga belas peserta Sakti Seniman dan semuanya menampilkan hasil karya. Ada tarian modern, lukisan, rajutan, video kolase, monolog, teater dan RAP Monolog. Semua karya seni yang ditampilkan membawa pesan antikorupsi dan ajakan melawnan korupsi. Pameran ini mendapat sambutan yang baik dari para pengunjung.
"Banyak pertanyaan-pertanyaan yang selama ini saya pikirkan dapat terpatahkan setelah selesai mengikuti SAKTI. Selain itu, dengan Sakti Seniman membuat saya mengenal metode baru dalam membuat karya seni. Harapan saya, semoga ICW tetap menjadi lembaga yang independen dan terus menyebarkan kesadaran antikorupsi kepada masyarakat."
Hary Fahrizal - Alumni SAKTI Seniman