Wiranto Janji Hukum Mati Koruptor [07/06/04]
Calon presiden Partai Golkar Jenderal (purn) Wiranto berjanji akan menghukum mati para koruptor jika terpilih menjadi presiden. Janji itu diungkapkannya saat berkampanye di alun-alun kota Ponorogo, Jawa Timur, kemarin. Dihadapan ribuan pendukunganya, mantan Panglima ABRI itu juga berjanji akan menegakan hukum yang selama ini tidak berjalan secara adil.
Dalam kesempatan itu, Wiranto bersama pasangannya Salahuddin Wahid juga mengunjungi Pondok Pesantren Modern Gontor, Ponorogo. KH Syukri Zarkasy, pimpinan pondok, sempat berpesan kepada Wiranto-Salahuddin jika kelak terpilih harus berani memberantas KKN dan memperhatikan ummat Islam. “Kalau perlu bikin saja hukum yang membolehkan menembak mati koruptor,” ujar pimpinan pondok yang telah meluluskan lebih dari 25 ribu santri itu.
Sementara capres Hamzah Haz kemarin melakukan kunjungan ke Pasar Anyer, Bogor. Wakil presiden itu disambut dengan hangat para penjual dan beberapa ibu-ibu berebutan mencium tangannya. Sekitar satu jam Hamzah berdialog dengan para pedagang. Dalam kesempatan itu Hamzah kembali menegaskan tekadnya akan mengangkat perekonomian rakyat kecil jika terpilih menjadi presiden. “Saya akan hidupkan kembali Departemen Koperasi dan UKM,” katanya. Selain itu, dia berjanji akan meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Agum Gumelar, calon wakil presiden pasangan Hamzah, mengangkat isu penegakan hukum saat berkampanye di Pondok Pesantren An Nuriyyah Brebes, Jawa Tengah. Bahkan meski yang dihadapi adalah Soeharto, mantan penguasa Orde Baru sekalipun, kata Agum, kemarin. Dalam sambutannya, mantan Menteri Perhubungan itu juga menyebut pentingnya meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Tidak banyak orang yang datang ke lokasi kampanye itu. Menurut Akhmad Mahful Fauzi, dari tim kampanye duet Hamzah-Agum, pihaknya memang tidak mengundang seluruh simpatisan. Alasannya, “belum ada dana yang mendukung,” katanya.
Sedang Megawati Soekarnoputri-Hasyim Muzadi kemarin mendatangi kota Medan. Dalam kesempatan itu, Megawati berorasi selama sekitar 20 menit di lapangan Merdeka, Medan. Selain Hasyim, Ketua Umum Partai Damai Sejahtera Ruyandi Hutasoit ikut menemani Megawai. Dalam kesempatan itu Megawati kembali mengegaskan tekadnya jika terpilih akan melanjutkan pembangunan yang selama ini sudah dilakukannya. Selain itu dia juga mengingatkan ribuan orang simpatisannya untuk,”pilih calon presiden yang paling cantik.”
Rencana Megawati mengunjungi dua pasar tradisional yakni Pasar Sei Sikambing dan Pasar Petisah batal karena kemarin hujan mengguyur Medan. Rombongan presiden Megawati akhirnya menuju Rumah Sakit Pirngadi Medan. Dalam kesempatan itu Ketua Umum PDI Perjuangan tersebut berdialog dengan warga dan pasien tempat itu. Sebelumnya, Megawati meresmikan monumen nasional Bung Karno di Parapat, Sumatra Utara, sekitar 147 kilometer dari Medan.
Model kampanye berbeda dilakukan calon wapres Jusuf Kalla. Saat berkunjung ke Kendari, Sulawesi Tengah, tim kampanyenya menggelar pelayanan servis gratis bagi kendaraan bermotor roda empat. Pegawai NV Hadji Kalla Grup dan PT Bosowa Grup, dua perusahaan milik Jusuf Kalla dan kerabatnya, dikerahkan untuk melayani servis gratis itu. “Servis gratis ini salah satu cara kami untuk mendapat simpati masyarakat agar mereka memilih SBY-Kalla,” kata Chaidir, koordinator pelayanan servis itu, kemarin. Sementara dalam sambutan kampanyenya di Pasar Sentral Kota, Kalla mengingatkan kembali agar masyarakat berhati-hati dalam memilih pemimpin. Siapapun calon pemimpin silahkan kalian pilih. Tapi lihat latar belakangnya jangan-jangan pernah terlibat korupsi, katanya.
Sementara Susilo Bambang Yudhoyono, pasangan Kalla sebagai calon presiden Partai Demokrat, kemarin bersafari mengunjungi pondok pesantren di wilayah Madura. Tempat itu adalah Pondok Pesantren Al Hamidi, Banyuanyar, Pondok Pesantren An Nukhoyah, Sumenep, dan Pondok Pesantren Al Amien, Sumenep. Saya datang untuk bersilaturahmi kepada para kyai. Bukan kampanye, kata Yudhoyono, kemarin. Yudhoyono datang ke pondok pesantren itu bersama rombongan yang diangkut lebih dari 15 iring-iringan roda empat. (sunudyantoro/sapto p/bambang soed/ari aji/deddy k/eduardus)
Sumber: Koran tempo, 7 Juni 2004