Wafid Akui Beberapa Kali Bertemu Nazaruddin
Angelina membantah terlibat kasus suap wisma atlet.
Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga yang kini tersangka kasus suap, Wafid Muharam, mengaku beberapa kali bertemu dengan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin.
“Mungkin sekali di kantor, mungkin sekali di luar kantor,” kata pengacaranya, Erman Umar, setelah mendampingi pemeriksaan Wafid di kantor Komisi pemberantasan Korupsi, Jakarta, kemarin. "Dia bilang banyak bertemu dengan pengusaha, seperti dalam proyek Palembang ini.”
Wafid digerebek tim KPK di ruang kerjanya pada Kamis pekan lalu. Saat itu ia sedang menerima Direktur Marketing PT Anak Negeri Mindo Rosalina Manulang dan Direktur PT Duta Graha Indah Mohammad El Idris. Tiga cek senilai Rp 3,2 miliar yang disetor ke Wahid ditemukan di sana. Ketiganya kemudian ditetapkan sebagai tersangka kasus suap.
Duta Graha adalah pemenang tender proyek pembangunan Wisma Atlet SEA Games di Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan, senilai Rp 197,7 miliar.
Dalam pemeriksaan KPK, Rosalina juga sempat mengungkap pertemuan Wafid dengan Nazaruddin di sebuah restoran di kawasan Senayan pada medio 2010. Menurut dia, Nazaruddin lalu memintanya mempertemukan petinggi Duta Graha dengan Wafid. Bahkan Rosalina juga mengungkap angka pembagian jatah untuk Wafid, yakni sebesar 2 persen dari nilai proyek, dan bagi Nazaruddin sebesar 13 persen. Tapi, setelah berganti pengacara, pengakuan Rosalina ini diubah lagi.
Nazaruddin pun berkali-kali membantah tudingan berhubungan dengan Wafid. “Saya tak kenal Wafid,” ucapnya. Kemarin ia pun berkata, “Tak ada staf saya yang namanya ibu itu (Rosalina).” Nazaruddin lalu membantah terlibat. "Saya anggota Komisi III (DPR), tak ada substansinya,” ujarnya.
Bekas anggota Fraksi PDI Perjuangan, Agus Condro Prayitno, membenarkan adanya “jatah” untuk anggota DPR. “Nilainya sekitar Rp 9 miliar,” katanya kemarin. Terdakwa perkara suap dalam pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia ini mengaku mendapat informasi tersebut dari Rosalina di tahanan Polda Metro Jaya sebelum dipindahkan ke Pondok Bambu, Jakarta Timur. Menurut dia, tersangka kasus penipuan yang juga mengenal Nazaruddin, Daniel Sinambela, juga mendengarkan.
“Dia tahu ada permintaan dari koordinator di gedung sebelah kantor Menpora (maksudnya, DPR) dari Pak Wafid,” ujar Agus.
Politikus Demokrat, Angelina Sondakh, yang disebut-sebut terlibat dalam urusan permintaan jatah itu, telah membantah. "Sudah saya katakan itu tak benar," ucap Angelina, yang merupakan anggota Komisi X sekaligus anggota Badan Anggaran DPR. RUSMAN P | RIRIN A | MUNAWWAROH | JAYADI S | FEBRIYAN | MAHARDIKA SH | JOBPIE S
Sumber: Koran Tempo, 11 Mei 2011