Unjuk Rasa di KPK Ricuh
Unjuk rasa di depan kantor Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Selasa (28/7), untuk menuntut pengusutan kasus dugaan korupsi dalam pengadaan mobil pemadam kebakaran dan pengalihan fungsi hutan di Batam rusuh. Kerusuhan terjadi karena ada orang yang tiba-tiba menyerang pengunjuk rasa dan merusak atribut yang mereka bawa.
Ketika dimulai sekitar pukul 10.00, unjuk rasa yang dilakukan sekitar 20 orang yang menamakan dirinya Gerakan Bersama Tolak Korupsi ini sebenarnya berjalan lancar.
Kericuhan bermula ketika sekitar 30 menit kemudian datang seorang pria mendatangi peserta unjuk rasa sambil berkata, ”Bubar ... bubar ... bubar.” Akan tetapi, aksi tetap diteruskan.
Namun, tiba-tiba sebuah Toyota Innova berjalan menuju para peserta unjuk rasa. Empat pria turun dari mobil, lalu mengejar pengunjuk rasa yang berlarian ke mana-mana. Mereka merusak atribut yang dibawa pengunjuk rasa. Pemukul seorang pengunjuk rasa berhasil ditangkap.
Kericuhan ini segera dapat diatasi polisi. Empat pria itu segera ditangkap dan dibawa ke Markas Polsek Metro Setia Budi.
”Kami berterima kasih kepada polisi yang tanggap dan segera mengamankan orang yang diduga terlibat kericuhan,” kata Juru Bicara KPK Johan Budi.
Dia menegaskan, peristiwa itu tidak akan memengaruhi penyelidikan KPK atas dugaan kasus korupsi pengadaan mobil pemadam kebakaran dan alih fungsi hutan di Batam.
Ismeth Abdullah, mantan Ketua Otorita Batam yang banyak disebut dalam aksi unjuk rasa tersebut, pernah diperiksa KPK dalam kasus pengadaan mobil pemadam kebakaran. Ismeth, yang sekarang menjadi Gubernur Kepulauan Riau, diperiksa sebagai saksi untuk tersangka mantan Direktur Jenderal Otonomi Daerah Departemen Dalam Negeri Oentarto Sindung Mawardi dan Direktur PT Istana Sarana Raya Hengky Samuel Daud. (NWO)
Sumber: Kompas, 29 Juli 2009