Tes Tertulis Honorer K2 Serentak
Pelaksanaan ujian tulis honorer K2 yang akan diangkat menjadi CPNS akan dilakukan serentak 3 November mendatang. Sedangkan tes tertulis untuk CPNS umum masih menunggu kesiapan masing-masing instansi.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Azwar Abubakar secara remi menerbitkan Surat Edaran, tentang jadwal pelaksanaan seleksi penerimaan CPNS Kategori 2 (K2) dan pelamar umun tahun 2013. Surat edaran bernomor SE/10/M.PAN-RB/08/2013 tertanggal 21 Agustus 2013 itu sudah disampaikan ke seluruh provinsi.
Dalam Surat Edaran tersebut, Azwar menyampaikan empat point persiapan pelaksanaan tes dan langkah-langkah yang harus dilakukan para pejabat pembina kepegawaian pusat dan daerah. Keempatnya adalah jadwal seleksi CPNS untuk tenaga honorer K2, jadwal seleksi pelamar umum dengan sistem LJK dan jadwal seleksi pelamar umum dengan sistem CAT, serta spesifikasi materi tes.
Dalam tes kali ini, Menpan menerapkan dua jenis tes, yakni tes dengan sistem computer assissted test (CAT), dan tes dengan mengunakan Lembar Jawaban Komputer (LJK). Untuk pelaksanaan tes tertulis bagi honorer K2 berupa Tes Kompetensi Dasar (TKD), dilaksanakan serentak pada 3 November 2013 mengunakan sistem LJK.
Sedangkan pelaksanaan tes bagi pelamar umum menjadi dua bagian terpisah, yakni bagi pelamar umum yang mengikuti tes tertulis dengan sistem LJK akan bersamaan tes dengan tenaga honorer K2 pada 3 November 2013.
Sementara pelamar umum yang tes tertlis dengan sistem CAT akan dilaksanakan pada rentang waktu 29 September hingga November 2013 atau mengikuti jadwal instansi yang bersangkutan dalam rentang waktu tersebut.
Kepala Biro Hukum dan Humas Kemenpan Muhammad Imanuddin menuturkan, dengan terbitnya SE Menpan, maka dipastikan seluruh tapahan seleksi penerimaan CPNS tahun 2013, baik untuk K2 dan pelamar umum berjalan sesuai jadwal.
“Surat Edaran ini telah memberikan kepatian tentang pelaksanaan seleksi penerimaan CPNS tahun 2013 yang telah lama dinanti-nantikan,” terangnya.
Tidak hanya itu, dalam surat edaran tersebut juga mengatur secara rinci spesifikasi dokumen tes kompetensi dasar bagi CPNS baik untuk K2 maupun pelamar umum, spesifikasi kertas dan bahan pendukung yang digunakan serta spesifikasi teknik pencetakan bahan seleksi.
Terpisah, Kepala Badan Kepegawaian Daerah Sulsel, Mustari Soba mengaku sudah menerima petunjuk pelaksanaan ujian honorer K2. Menurut dia, pihaknya sementara melakukan persiapan untuk pelaksanaan ujian tersebut.
Panitia pengawas dan peserta tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dari jalur umum dan dari honorer kategori dua (K2) yang digelar 3 November 2013, jangan coba-coba berbuat kecurangan. Sebab, Indonesia Corruption Watch (ICW) yang digandeng secara resmi oleh Kemenpan-RB sebagai pemantau pelaksanaan tes CPNS tahun ini, sudah menyiapkan sejumlah formula agar tes calon abdi negara benar-benar fair.
Salah satu cara yang diterapkan, menurut Koordinator Divisi Monitoring Pelayanan Publik ICW, Febri Hendri, adalah dengan menyusupkan anggota jaringan ICW menjadi peserta tes CPNS.
"Kita ikut menyusupkan orang menjadi peserta tes CPNS," ujar Febri di Jakarta, kemarin.
Mengenai sebaran orang yang disusupkan, Febri tidak mau menyebutkan karena itu bagian dari strategi pemantauan. Yang jelas, lanjutnya, ICW mengerahkan banyak orang, yang direkrut dari aktivis LSM-LSM yang selama ini bergerak di bidang antikorupsi.
Dalam pekan-pekan ini, lanjut Febri, ICW akan melakukan pelatihan kepada para pemantau yang akan diterjunkan ke lokasi-lokasi tes CPNS. Selain itu, ICW bersama jaringannya juga akan membuka posko pengaduan di sejumlah kota besar di tanah air. "Ada di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Nusa Tenggara, dan beberapa lagi. Juga dibuka ruang pengaduan online," ujar Febri.
Bukan hanya di tingkat pelaksanaan tes, ICW juga memantau semua tahapan, mulai dari perencanaan, analisa jabatan (anjab), penetapan formasi hingga proses pemberkasan untuk penetapan Nomor Induk Pegawai (NIP).
Masalah penggandaan, pengepakan, hingga distribusi soal tes, juga menjadi fokus pemantauan ICW. "Karena potensi kebocoran soal tetap ada. Mengacu kasus UN, meski diperketat, tetap saja ada kebocoran. Berbagai cara akan ditempuh para peserta agar bisa lolos tes CPNS. Ini akan kita pantau serius," beber Febri.
Temuan dan pengaduan yang masuk ke posko, lanjutnya, nantinya akan didalami ICW. Dan jika data masih dianggap kurang, ICW akan melakukan investigasi. "Jika bukti sudah kuat, kita tindak lanjuti," pungkas Febri. (fmc-jpnn)
http://www.fajar.co.id/nasional/2905741_5712.html