Terbukti, Pansel Coret Chandra dan Ade
Panitia Seleksi (Pansel) calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan mempertimbangkan pencoretan nama Chandra M Hamzah dan Ade Rahardja bila keduanya terbukti menerima suap sebagaimana diungkapkan mantan Bendahara Umum DPP Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin.
Menurut Ketua Pansel, Patrialis Akbar, pihaknya tidak akan terpengaruh kabar burung seperti pernyataan Nazaruddin kecuali hal itu disertai data pendukung. Namun, Pansel tetap akan melacak nama-nama yang disebutkan Nazaruddin, termasuk calon yang telah lulus profile asessment seperti Chandra dan Ade.
“Sebelum proses wawancara akan dilakukan tracking. Semua orang yang dilaporkan dengan pembuktian akan kita pertimbangkan untuk dicoret. Yang pasti, Kita tidak mau ikut kabar burung,” ujarnya usai rapat paripurna di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (22/7).
Mantan anggota Komisi III DPR ini menyatakan, informasi sekecil apapun terkait calon pimpinan KPK akan dicek kebenarannya, termasuk informasi yang disampaikan Nazaruddin. “Itu pun bagian dari cek dan ricek, tapi sekarang tidak bisa dijadikan dasar alasan untuk menggagalkan orang lain,” tegas Patrialis.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi III DPR, Fahri Hamzah mengatakan, seharusnya pansel sejak awal mempertimbangkan juga calon yang dinilai kontroversial sebab KPK harus bersih dan mempunyai legitimasi.
“KPK ini perlu energi baru, maka perlu orang baru dengan wawasan yang baru. Kalau orang yang sama maka kerjanya akan sama juga,” katanya. (J22-80)
Sumber: Suara Merdeka, 23 Juli 2011