Susno Ancam Ungkap Kasus Dugaan Kecurangan DPT dalam Pemilu 2009
Mantan Kabareskrim Komjen Susno Duadji terus membuat sensasi. Meski sudah meringkuk di tahanan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, dia masih memiliki sejumlah amunisi tentang kasus yang belum terselesaikan.
Salah satunya, Susno siap membeber dugaan kecurangan daftar pemilih tetap (DPT) dalam Pemilu 2009. "Pak Susno punya informasi yang sangat penting soal kecurangan DPT," ujar politikus Partai Bulan Bintang Ali Mochtar Ngabalin setelah menjenguk Susno di Mako Brimob kemarin (13/5).
Dugaan kecurangan DPT memang dilaporkan oleh Badan Pengawas Pemilu ke Bareskrim. Begitu juga dugaan kecurangan soal sumbangan terhadap peserta pemilu. Namun, dua kasus tersebut berhenti dan tidak disidik. Saat itu Susno masih menjabat Kabareskrim.
Selain itu, Susno punya data tentang kasus pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen yang diduga melibatkan Antasari Azhar, mantan ketua KPK. "Semua itu tetap akan dibongkar Pak Susno," kata Ali, yang satu jam menjenguk mantan Kapolda Jawa Barat tersebut.
Kemarin Susno juga menerima kunjungan keluarga besarnya dari Pagar Alam, Sumatera Selatan. Salah seorang di antara mereka adalah Mardiyah, sang ibu. "Anak saya itu patuh, baik, dan taat kepada orang tua," tutur Mardiyah setelah bertemu Susno.
Adik Susno, Hardi Duadji, bahkan berani bersumpah rela mati demi Susno. "Kalau benar kakak saya menerima suap, saya mau ditembak. Catat ya, Mas, saya rela mati demi kakak saya," ujarnya berapi-api.
Karena kemarin hari libur, tidak ada jadwal pemeriksaan oleh penyidik. "Kalaupun ada jadwal, bapak (Susno, Red) tetap tidak mau diperiksa karena penahanan itu cacat hukum," ujar kuasa hukum Susno, Zul Armain, kemarin.
Secara terpisah, Wakadivhumas Mabes Polri Brigjen Zainuri Lubis mempersilakan Susno mengambil sikap apa pun. "Penyidik tetap menjalankan tugas sesuai dengan prosedur," papar Zainuri di kantornya kemarin.
Sumber Jawa Pos di lingkungan tim independen menjelaskan, saat ini pengumpulan bukti memasuki tahap akhir. "Kami terus bekerja," ucap dia kemarin. Salah satu bukti itu adalah rekaman suara saat Syahril Djohan datang ke rumah lama Susno di Jalan Abu Serin, Fatmawati, Jakarta Selatan. "Kalau dikeluarkan di pengadilan, publik tahu yang sebenarnya," tambahnya. (rdl/rko/gin/jpnn/c11/iro)
Sumber: Jawa Pos, 14 Mei 2010