Seleksi Calon Pimpinan KPK Molor
Seleksi calon pimpinan KPK kembali molor. Tes wawancara yang seharusnya diadakan besok (20/8) diundur hingga 26 Agustus mendatang. Achmad Ubbe, sekretaris panitia seleksi (pansel) calon pimpinan KPK, mengatakan bahwa pengunduran jadwal itu disebabkan pihaknya akan mengumpulkan gambaran konkret tentang tujuh kandidat yang telah lolos seleksi sebelumnya.
"Kami akan menyinergikan hasil penelusuran ICW (Indonesia Corruption Watch) dan MaPPI (Masyarakat Pemantau Peradilan Indonesia) yang sudah masuk ke pansel," tutur Ubbe saat ditemui di kantornya kemarin (18/8).
Dia mengatakan, pengumpulan data tersebut membutuhkan waktu yang cukup lama. Selain berdasar keterangan dari ICW dan MaPPI tentang tujuh calon terpilih, pansel kembali mengumpulkan data-data di lapangan. Misalnya, kembali mengumpulkan pendapat masyarakat. Nah, pendapat masyarakat dan temuan kedua LSM itulah yang akan disinergikan.
Pada Senin (16/8), ICW dan MaPPI menyerahkan hasil rekam jejak tujuh calon pimpinan KPK. Dua LSM tersebut menelusuri aspek kepemimpinan, integritas, dan komitmen tujuh kandidat itu. Hampir semua calon memiliki kelemahan.
Ubbe mengatakan, kebenaran data-data dari ICW dan MaPPI harus ditelusuri. Bahkan, pansel akan mengumpulkan catatan-catatan kandidat dari beberapa institusi. Antara lain, KPK, Mabes Polri, kejaksaan, dan Badan Intelijen Negara (BIN).
Menurut dia, KPK bakal menyerahkan catatan-catatan tentang para kandidat pada 24 Agustus. Nah, berdasar data-data itu, pansel mengkaji kelayakan para calon, lalu keesokan harinya (25 Agustus) menghelat rapat pleno untuk membahas pengumuman hasil seleksi wawancara. (kuh/c11/agm)
Sumber: Jawa Pos, 19 Agustus 2010