Sejumlah Pejabat Polisi Temui Kejagung
Rencana adanya penyelidikan kasus yang melibatkan oknum Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tampak di Kejaksaan Agung tadi malam (15/7). Sejumlah pejabat Polri yang dipimpin Wakabareskrim Irjen Pol Hadiatmoko mendatangi Kejagung. Rombongan Polri datang dengan dua unit mobil, Toyota Innova dan Nissan Terrano, sekitar pukul 19.00. Pertemuan itu tak berlangsung lama. Sekitar pukul 19.40, penyidik Polri sudah meninggalkan lingkungan Kejagung.
Pertemuan antara penyidik Polri dan Kejagung seperti bukan pertemuan biasa. Itu terlihat dari jajaran Kejagung yang mengikuti pertemuan tersebut. Yang tampak menuju gedung utama Kejagung adalah Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (JAM Pidsus) Marwan Effendy. Jajaran Pidsus seperti bagian penyidikan dan penuntutan juga menuju ke gedung tempat Jaksa Agung Hendarman Supandji berkantor. Namun, tak ada yang memberikan pernyataan.
Dikonfirmasi sebelum meninggalkan kantornya, Hendarman membantah ada pertemuan Wakabareskrim dengan dirinya. Dia juga membantah ada gelar perkara antara penyidik Polri dan Kejagung. "Wakabareskrim nggak ketemu dengan saya," katanya.
Menurut dia, kedatangan penyidik Polri ke kejaksaan merupakan hal lumrah. "Kalau ke sini, itu dalam rangka koordinasi biasa, (terkait) kasus yang menarik perhatian," terang jaksa kelahiran Klaten itu.
Hendarman menjelaskan, belum ada pertemuan khusus antara institusi yang dipimpinnya dan Mabes Polri. Namun, dia mengakui ada rencana menggelar pertemuan itu. "Tapi, tertunda karena kesibukan," tambahnya.
Didesak tentang topik yang hendak dibicarakan dalam pertemuan itu, Hendarman menolak menjawab. Alasannya belum terjadi pembicaraan. "Pokoknya, saya belum berani memberikan jawaban karena belum ada (pembicaraan)," elak alumnus Fakultas Hukum Undip Semarang itu. Dia juga membantah ada konflik dengan KPK.
Dalam keterangan resminya, Kapuspenkum Kejagung Jasman Pandjaitan mengatakan, sebelumnya direncanakan pertemuan antara pimpinan Polri dan pimpinan Kejagung untuk membahas topik tertentu. "Namun, karena kesibukan pimpinan kedua instansi, pertemuan tersebut ditunda hingga waktu yang belum dapat dipastikan," katanya. Terkait topiknya, lanjutnya, hal itu belum bisa dipublikasikan.
Informasi yang berkembang, rencana pertemuan pimpinan Polri dengan pimpinan Kejagung untuk membahas pengembangan kasus Antasari Azhar. Namun, menurut Hendarman, Wakabareskrim hanya bertemu dengan Jam Pidum Abdul Hakim Ritonga. ''Itu menyangkut penyelesaian berkas Antasari, supaya P-21 (lengkap)," katanya.
Selain itu, dikabarkan kalau mereka membicarakan kasus dugaan suap yang melibatkan oknum KPK.
Di bagian lain, KPK terus mendapat dukungan dari berbagai pihak terkait isu bahwa polisi bakal memenjarakan pimpinan lembaga antikorupsi itu. Salah satunya datang dari gabungan LSM yang mengatasnamakan kelompok Cinta Indonesia Cinta KPK (Cicak). Nama ini merupakan sindiran atas ucapan Kabareskrim Susno Duadji yang mengatakan perseteruan KPK-Polisi ibarat cicak melawan buaya.
Sejumlah tokoh antikorupsi hadir dalam pertemuan bersama pimpinan KPK itu. Di antaranya Ketua Dewan Transparency International Indonesia (TII) Todung Mulya Lubis, Sekjen TII Teten Masduki, Direktur Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) Patra M. Zen, dan sejumlah aktivis Indonesia Corruption Watch (ICW).
Setelah sejam melangsungkan pertemuan, Todung mengungkapkan bahwa suasana pertemuan itu agak mendung. "Saya sangat cemas dan prihatin. Saya menangkap ada upaya sistematis mengerdilkan untuk tidak disebut menghabisi KPK," jelasnya. (fal/git/iro)
Sumber: Jawa Pos, 16 Juli 2009