SBY Minta Kader Demokrat Kompak
Ketua Dewan Pembina dan Kehormatan Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengumpulkan ratusan kader partainya di Puri Cikeas,Bogor,Jawa Barat, tadi malam.
Dalam pertemuan SBY meminta kader tetap kompak dan mengingat kembali apa yang mereka perjuangkan pada awal partai ini didirikan. ”Ketua Dewan Kehormatan mengajak kader-kader tetap berangkat dengan semangat kebersamaan dan ingat sejarah partai. Bapak mengatakan, ke depan tantangan kita menghadapi 2014 tidak ringan,karena itu kita harus kompak,” ujar juru bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul setelah pertemuan.
Dalam pertemuan itu, SBY juga menyinggung persoalan yang menimpa kadernya, mantan Bendahara Umum DPP Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin.Namun, menurut Ruhut, pertemuan sama sekali tidak membahas sanksi terhadap mantan anggota Komisi III DPR itu.
Ruhut juga menegaskan bahwa Nazaruddin akan tetap menjadi anggota DPR selama status hukum yang bersangkutan belum jelas. ”DPP menghormati hukum, praduga tidak bersalah, kami dukung KPK.Dalam kaitan dengan DPR, beliau (Nazaruddin tetap) anggota komisi (VII),” ucapnya.
Nazaruddin tidak hadir dalam pertemuan. ”Biar Bung Nazar fokus menghadapi permasalahan,” tutur Ruhut. Pertemuan yang berlangsung dari pukul 19.00 hingga 21.30 WIB itu berlangsung ketika partai pemenang Pemilu 2009 ini tengah diguncang konflik internal terkait pemecatan Nazaruddin.
Politisi yang berangkat dari Daerah Pemilihan Jember dan Lumajang, Jawa Timur, ini tidak bisa menerima kebijakan yang diambil Dewan Kehormatan DPP Partai Demokrat dan menuduh adanya rekayasa di baliknya.Nazaruddin pun menyerang balik sejumlah elite partainya,terutama Sekretaris Dewan Kehormatan DPP Partai Demokrat Amir Syamsuddin dan MenteriPemudadan Olahraga Andi Mallarangeng.
Terkait serangan balik terhadap kader Partai Demokrat, Ruhut menuturkan bahwa SBY sudah tahu hal itu.Pendiri Partai Demokrat itu bahkan sudah mengetahui nama-nama tersebut dari mulut Nazaruddin saat keduanya bertemu.Secara khusus Presiden SBY memanggil kelima nama itu tadi malam.
”Lima nama yang semuanya sudah dipanggil dan mereka menyatakan tidak benar,”paparnya. Sebelum ini Ketua DPP Partai Demokrat M Jafar Hafsah menilai apa yang diungkapkan Nazaruddin hanyalah luapan emosi sesaat karena kaget dengan keputusan Dewan Kehormatan Partai Demokrat.
Nazaruddin, yang dimintai konfirmasi, sudah tidak lagi menggebu-gebu seperti sebelumnya. Dia juga tidak lagi mengancam akan membuka aib partainya.Bahkan dia memastikan tidak akan menggugat.”Saya yakin Pak SBY menganggap semua kader Demokrat seperti anaknya.Jadi yang diputuskan pasti niat baik,”ungkapnya. maesaroh/rahmat sahid/ robbi khadafi
Sumber: Koran Sindo, 26 Mei 2011
------
Demokrat Pertahankan Nazaruddin di DPR
Komisi Pemberantasan Korupsi segera memeriksa Nazaruddin.
Partai Demokrat mempertahankan M. Nazaruddin, yang dicopot dari bendahara partai, tetap sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat. Keputusan ini diambil dalam rapat di kediaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Cikeas, Bogor, tadi malam.
Posisi Nazaruddin dipertahankan hingga ada status hukum jelas. "Kami memakai praduga tak bersalah," ujar juru bicara Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, seusai rapat. Jika di kemudian hari menjadi tersangka, menurut Ruhut, label legislator Nazaruddin bakal ditinjau ulang.
Nazaruddin dipecat dari jabatan bendahara umum partai, menyusul dugaan keterlibatannya dalam sejumlah kasus. Dia, misalnya, disebut-sebut terlibat dalam perkara suap proyek Wisma Atlet SEA Games di Palembang.
Politikus 32 tahun itu juga dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi karena memberikan uang kepada Sekretaris Jenderal Mahkamah Konstitusi Jenedjri M. Gaffar.
Menurut Ruhut, sekitar 200 petinggi Demokrat hadir dalam rapat selama 2,5 jam itu. Namun Nazaruddin, yang mestinya hadir, ternyata hingga rapat selesai tak datang. Nazaruddin masih memiliki jabatan strategis, yaitu Bendahara Fraksi Partai Demokrat dan anggota tim Badan Anggaran di Dewan Perwakilan Rakyat.
Agenda rapat, kata Ruhut, salah satunya memang membahas nasib Nazaruddin. Ketua Demokrat Anas Urbaningrum, menurut dia, tak menyebutkan alasan ketidakhadiran Nazaruddin. Yudhoyono juga tidak mempertanyakan mangkirnya dia. "Pak Anas hanya menyebutkan ada yang tidak hadir," kata dia.
Yudhoyono meminta kader Demokrat kompak seusai pencopotan Nazaruddin. "Bapak mengingatkan bagaimana perjuangan mendirikan Partai Demokrat. Kami diminta benar menjaga kekompakan," ujar Ruhut.
Ia menambahkan, Yudhoyono sebagai Ketua Dewan Pembina Demokrat telah bertemu dengan Nazaruddin untuk mendengarkan versi ceritanya sebelum memutuskan pemecatannya. Kata Ruhut, Yudhoyono juga sudah memanggil orang-orang yang dituduh Nazaruddin memainkan posisinya sebagai pembesar partai untuk keuntungan pribadi.
Di tempat terpisah, Ketua KPK Busyro Muqoddas mengatakan segera memanggil Nazaruddin. Namun Busyro tak menjelaskan kapan yang bersangkutan akan diperiksa. “Ya, akan diperiksa," jawab Busyro kemarin.
Juru bicara KPK, Johan Budi S.P., menambahkan, belum ada jadwal pemeriksaan terhadap Nazaruddin. "Biasanya surat pemanggilan dilayangkan tiga hari sebelumnya," kata Johan. BUNGA MANGGIASIH | RUSMAN PARAQBUEQ
Sumber: Koran Tempo, 26 Mei 2011