Satuan Tugas (Satgas) Pemberantasan Mafia Hukum (PMH) berharap asal usul cek perjalanan yang digunakan untuk menyuap anggota Komisi IX DPR Periode 1999-2004 dapat terungkap.

‘’Yang jelas Satgas menginginkan agar asal usul cek itu bisa terungkap dan semua diungkap secara tuntas,’’ kata Anggota Satgas PMH Mas Ahmad Santosa, ditemui di Kantor Kementerian Hukum dan HAM, Jumat (6/5).

Meski begitu, Ota, sapaan Mas Ahmad, mengakui tidak mudah membongkar kasus suap terkait pemilihan Miranda S Goeltom sebagai Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (DGS-BI). Menurutnya, banyak kendala mengungkap kasus yang telah menjerat 30 politikus. Namun Ota enggan menjelaskan kendala yang dihadapi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam menangani kasus ini.

‘’Satgas melihat kelihatannya ada kendala di balik proses  penegakan hukum ini. Kita sedang mengkaji tapi memang kita belum mau  menyampaikan pendapat tentang ini, kita sedang mengamati mengkaji dan mengikuti terus soal ini,’’ kilah Ota ditanya kendala yang dihadapi KPK mengungkap kasus ini.

Menjawab pertanyaan, soal keterlibatan jaringan mafia, Ota enggan berpendapat. ‘’Satgas tidak mau terlalu pagi untuk mengatakan bahwa ada jaringan mafia dibalik ini semua,’’ ujarnya. Ota menambahkan, Satgas akan terus memantau dan mengkaji sejauhmana pihaknya dapat memberi kontribusi untuk membantu KPK. Termasuk untuk membantu menghadirkan Nunun. (J13-80)
Sumber: Suara Merdeka, 9 Mei 2011