RI Terkorup Ke-20

Siapa negara terkorup di dunia tahun ini? Berdasarkan indeks persepsi korupsi (CPI) yang dirilis Transparansi Internasional (TI) kemarin, Chad (negara di Afrika) dan Bangladesh sama-sama menduduki peringkat pertama negara terkorup.

Indeks itu dirilis dalam laporan tahunan negara terkorup dan tebersih di dunia. Ada 159 negara yang masuk daftar tersebut. Chad dan Bangladesh sama-sama mendapat skor 1,7. Peringkat (korup) kedua adalah Turkmenistan. Lalu, Myanmar dan Haiti. Masing-masing memiliki indeks 1,8. Negara-negara miskin dari Afrika, seperti Pantai Gading, Nigeria, Somalia, dan Sudan mendominasi lapisan pertama dan kedua negara terkorup di dunia.

Di mana posisi Indonesia? Tidak lebih baik daripada tahun lalu. Pada 2004, Indonesia di peringkat 133 dari 146 negara dan satu blok dengan Angola, Republik Demokratik Kongo, Pantai Gading, Georgia, Tajikistan, dan Turkmenistan. Dari bawah, Indonesia berada di urutan kesepuluh negara terkorup dengan indeks CPI 2,0.

Tahun ini Indonesia berada di peringkat 137 dan satu blok dengan Liberia, Ethiopia, Kamerun, Iraq, Uzbekistan, dan Azerbaijan. Sedangkan CPI Indonesia 2,2 persen. Jika diurut dari bawah, Indonesia berada di peringkat 20 negara terkorup. Islandia menjadi negara tebersih dengan skor 9,7. Ini berarti peringkatnya melompat dari posisi ketiga tahun lalu.

Soal peringkat negara paling bersih, posisi lima besar hampir tak berubah dibanding 2004. Setelah Islandia, Finlandia menyusul bersama Selandia Baru di tempat kedua. Lalu, Denmark di peringkat keempat dan Singapura nomor lima. Yang berubah hanya CPI-nya. Tahun ini indeks korupsi Singapura 9,4 atau turun 0,1 dibanding 2004.

Negara-negara Eropa memenuhi hampir seluruh lapisan pertama dan kedua peringkat paling bersih. Swedia (9,2), Swiss (9,1), dan Norwegia (8,9) berurutan di nomor enam, tujuh, dan delapan. Australia di posisi sembilan dengan CPI tidak berubah dari 2004, yakni 8,8. Posisi sepuluh ditempati Austria (8,7) yang menggeser Belanda ke nomor 11.

Inggris dan AS tetap di peringkat 11 (8,6) dan 17 (7,6). China merosot tajam dari urutan 71 (3,4) pada 2004 ke posisi 82 (3,2).

Untuk menentukan peringkat, TI memakai angka satu hingga 10 untuk skala CPI. Makin kecil indeks, makin tinggi tingkat korupsi. Sebaliknya, jika indeks mendekati angka sepuluh, tingkat korupsi bertambah kecil. Negara yang punya CPI sama akan dimasukkan dalam satu blok peringkat.

TI melibatkan 16 sumber, seperti pengusaha, akademisi, dan pejabat publik. Termasuk di dalamnya World Bank Institute (WBI) dan World Economic Forum. Mereka ditanya seputar good corporate governance di negara tempat mereka tinggal atau proses kelancaran bisnis.

Menurut Direktur TI Peter Eigen, sekitar dua pertiga dari 159 negara memiliki CPI kurang dari tiga. Itu berarti korupsi negara-negara di dunia makin mengkhawatirkan.

Korupsi yang dilakukan pejabat negara membuat rakyat menjadi miskin. Fenomena ini lumrah dijumpai di dunia ketiga. Korupsi dan kemiskinan saling menerkam, kata Eigen.

Data WBI mengungkapkan, sekitar USD 1 miliar (Rp 10 triliun) digunakan untuk menyuap. Di Afrika, kata Eigen, USD 148 miliar (Rp 1.480 triliun) raib karena korupsi tiap tahun. Itu setara dengan separo utang negara-negara Afrika. Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan utang negara-negara Afrika USD 284 miliar (Rp 2.840 triliun).

Eigen menegaskan, kekayaan tidak cukup memberantas korupsi. Analisis jangka panjang mengungkapkan, persepsi korupsi turun signifikan di negara berpendapatan rendah, seperti Estonia, Kolombia, dan Bulgaria satu dasawarsa terakhir. Di negara berpenghasilan tinggi, termasuk Kanada dan Irlandia, persepsi korupsi meningkat.

Dia menyebut, penegakan hukum menjadi ujung tombak pemberantasan korupsi. Pelaku dihukum dan dilarang mengurusi tender, pungkasnya. (ap/ti/bloomberg/nie)

Sumber: Jawa Pos, 19 Oktober 2005

BAGIKAN

Sahabat ICW_Pendidikan