Polri Sebut Nazaruddin di Negara yang Sulit Dimasuki
Juru bicara Markas Besar Kepolisian RI, Komisaris Besar Boy Rafli Amar, mengatakan membawa pulang politikus Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin, dari luar negeri bukan perkara mudah.
Menurut dia, upaya itu harus berhadapan dengan otoritas negara lain tempat Nazaruddin menetap. "Setiap negara punya kedaulatan sendiri. Tempat Nazaruddin bermukim sekarang bukan tempat yang sederhana yang mudah dimasuki," katanya ketika dihubungi kemarin. "Karena itu, kami harus benar-benar meyakinkan negara setempat bahwa Nazaruddin ada di sana."
Boy menjelaskan, kepolisian sudah mengetahui lokasi anggota Dewan Perwakilan Rakyat yang juga buron Interpol itu berada. "Kami sudah ada gambaran dia ada di mana." Tapi Boy merahasiakan lokasi persembunyian Nazaruddin. "Kalau kami ungkapkan dia ada di mana dan pernah ke mana saja, nanti dia malah lari semakin jauh," ujarnya. Menurut Boy, tim Polri masih terus berupaya menemukan dan membawa pulang Nazaruddin sesuai dengan instruksi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Sebelumnya, juru bicara Mabes Polri, Inspektur Jenderal Anton Bachrul Alam, memastikan tersangka kasus korupsi dana proyek wisma atlet di Palembang itu masih di Singapura. Polri pun mengirim tim untuk membantu Interpol dan kepolisian Singapura memastikan identitas Nazaruddin. Ia merahasiakan mulai kapan tim berangkat dan siapa saja anggotanya.
Nazaruddin bersama istrinya, Neneng Sri Wahyuni, meninggalkan Indonesia pada 23 Mei malam silam menuju Singapura. Pemerintah baru melarang dia pergi ke luar negeri sehari sebelumnya. Sejak awal Juli, pemerintah membekukan paspornya. Nazaruddin dikabarkan berpindah-pindah lokasi, seperti Singapura, Vietnam, Malaysia, Argentina, dan Cina. Namun muncul pula spekulasi bahwa ia berada di Indonesia. ISMA SAVITRI
Sumber: Koran Tempo, 25 Juli 2011