Nunun Tak Dirawat RS Singapura; Kuasa Hukum Ragukan KPK
Komisi Pemberantasan Korupsi mendapatkan kepastian bahwa Nunun Nurbaeti tidak dirawat di Rumah Sakit Mount Elizabeth, Singapura. Nunun adalah saksi kunci dugaan suap dalam pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Miranda Goeltom pada 2004.
”Walaupun secara resmi belum ada tim yang berangkat ke Singapura, kami sudah mendapat konfirmasi dari pihak terkait di sana (Singapura), Nunun tidak dirawat di rumah sakit, sebagaimana diinformasikan sebelumnya. Dokter yang disebutkan merawat dia ternyata setelah dicek juga tidak betul,” kata Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Johan Budi di Jakarta, Senin (3/5).
Sebelumnya, kuasa hukum Nunun, Petrus Bala Pattiona, menyatakan, kliennya dirawat dokter di Rumah Sakit Mount Elizabeth, Singapura. Dikatakan, belum bisa dipastikan kapan Nunun pulang. Dia mengaku memiliki rekomendasi dokter dari rumah sakit itu yang menyatakan Nunun tidak bisa dihadirkan untuk sidang (Kompas, Sabtu, 24/4).
Johan menambahkan, KPK belum bisa memastikan apakah Nunun betul sakit lupa berat atau tidak sehingga secara medis tidak bisa dihadirkan dalam persidangan. ”Kami belum bisa melakukan pemeriksaan oleh dokter pembanding karena posisi yang bersangkutan belum jelas keberadaannya. Bisa saja yang bersangkutan rawat jalan atau pindah rumah sakit,” katanya.
Sedianya Nunun dihadirkan sebagai saksi untuk empat anggota Komisi Keuangan DPR 1999-2004 yang menjadi terdakwa penerima cek perjalanan dalam pemilihan Miranda Goeltom, yakni Dudhie Makmun Murod (PDI-P), Hamka Yandhu (Golkar), Endin Ahmad Jalaludin Soefihara (PPP), dan Udju Djuhaeri (TNI/Polri).
Terkait permintaan pengadilan agar Nunun dihadirkan untuk bersaksi, Johan mengatakan, KPK masih akan berupaya menghadirkan yang bersangkutan. Jika ada bukti-bukti cukup, kata Johan, Nunun juga bisa menjadi tersangka.
Masih di Singapura
Saat dikonfirmasi, Petrus Bala Pattiona kembali menegaskan, ”Hingga saat ini dia (Nunun) masih dalam perawatan dokter RS Mount Elizabeth, Singapura.”
Dia justru meragukan apakah KPK sudah mengecek ke RS Mount Elizabeth. ”Yang bisa memastikan di RS Mount Elizabeth tentunya dokter di Singapura,” katanya. (AIK)
Sumber: Kompas, 4 Mei 2010