Mantan Menhub Diperiksa

 Mantan Menteri Perhubungan Haryanto Dhanutirto diperiksa penyidik Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta, Senin (22/6). Mantan Menhub Orde Baru itu dimintai keterangan sebagai saksi dalam perkara korupsi tukar guling lahan kampus Akademi Ilmu Pelayaran Departemen Perhubungan.

Asisten Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta Hidayatullah saat dikonfirmasi menjelaskan, Haryanto dimintai keterangan soal prosedur pelepasan tanah Akademi Ilmu Pelayaran (AIP) Dephub di Gunung Sahari, Jakarta Pusat. Tanah itu ditukar guling dengan tanah seluas 32 hektar di Marunda, Jakarta Utara.

”Namun, dari 32 hektar itu, seluas 10 hektar di antaranya bermasalah, masih ada sengketa kepemilikan. Kalau dihitung berdasarkan nilai tahun 2001, kerugian negara akibat kepemilikan tak jelas tanah 10 hektar itu sebesar Rp 7 miliar,” kata Hidayatullah.

Menurut rencana, Kejati DKI Jakarta juga akan meminta keterangan mantan Menhub Agum Gumelar dalam perkara ini.

Selain Haryanto, mantan Menteri Tenaga Kerja Kabinet Pembangunan VI Abdul Latief juga sudah diperiksa Kejati DKI Jakarta dalam perkara yang sama. Akan tetapi, Abdul Latief diperiksa dalam kapasitasnya sebagai mantan Direktur Utama Alatief Corporation yang membawahi sejumlah perusahaan, antara lain PT Pasaraya Toserbajaya.

Dalam proses tukar guling tanah AIP itu, proposal diajukan oleh PT Pasaraya Toserbajaya. Namun, proses pelaksanaannya dilakukan oleh PT Mandiri Dipta Cipta.

Usman Ja’far, mantan Gubernur Kalimantan Barat, juga sudah diperiksa jaksa penyidik dalam perkara ini. Ia diperiksa selaku mantan Direktur PT Pasaraya Toserbajaya.

Hidayatullah menjelaskan, berdasarkan aturan dalam pelaksanaan tender proyek pemerintah semacam ini, peserta tender minimal lima peserta. ”Akan kita cari, kenapa itu tidak dilakukan. Proses tukar guling ini dilakukan sejak tahun 1992,” tambah Hidayatullah.

Berdasarkan catatan Kompas, Haryanto menjabat Menteri Perhubungan pada tahun 1993-1998. Agum Gumelar menjabat Menhub pada tahun 1999-2000, dilanjutkan Menteri Perhubungan dan Telekomunikasi pada tahun 2000-2001. (idr)

Sumber: Kompas, 23 Juni 2009

BAGIKAN

Sahabat ICW_Pendidikan