KPK Panggil Anggota Golkar

Agus Condro: Surat Marthin Sempat "Nyasar" ke PDI-P

Pemeriksaan kasus penyuapan dalam proses seleksi Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Juni 2004, yang pertama kali diungkap Agus Condro dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDI-P mulai merembet ke anggota Partai Golkar.

Menurut Agus Condro, selain sudah memanggil empat anggota Komisi IX DPR 1999-2004 dari PDI-P, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) juga sudah memanggil anggota Partai Golkar pada periode yang sama, Marthin Bria Seran. Agus mengetahui itu karena surat pemanggilan dari KPK kepada Marthin sempat nyasar ke ruangan PDI-P sebab dikirim bersamaan dengan surat untuk Budiningsih dari PDI-P. Salah seorang anggota staf PDI-P yang menerima surat itu menceritakannya.

”Isinya undangan klarifikasi,” ujar Agus Condro saat ditemui pers di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (14/10).

Ketika dikonfirmasi, Marthin mengaku belum menerima surat dari KPK itu. Dia justru balik mempertanyakan KPK mengapa surat untuk dirinya itu nyasar ke PDI-P. ”Saya sudah tidak jadi anggota DPR. Kenapa KPK tidak kirim langsung saja,” ucapnya dengan suara tinggi.

Ketika ditanya soal pengakuan Agus Condro yang menerima cek senilai Rp 500 juta setelah seleksi Deputi Gubernur Senior BI, Marthin mengaku tidak tahu-menahu soal itu. Namun, dia membenarkan termasuk salah seorang anggota Komisi IX dan ikut menyeleksi calon Deputi Gubernur Senior BI.

Dalam daftar anggota Komisi IX 1999-2004, nama Marthin memang tercantum sebagai salah satu dari 15 nama anggota Fraksi Partai Golkar.

Menurut Agus, sejumlah anggota PDI-P yang sudah dipanggil KPK pun mengakui kepada KPK telah menerima cek Rp 500 juta dan bersedia mengembalikan. Ada juga yang mengaku uang itu telah digunakan untuk kampanye pemilu presiden 2004.

Anggota PDI-P yang telah dipanggil itu adalah Soewarno, Soeratal, Budiningsih, dan William M Tutuarima. Keempatnya tidak bisa dihubungi melalui telepon.

Minta dipanggil BK

Berbeda dari kebanyakan anggota DPR yang menghindar dipanggil Badan Kehormatan (BK), kemarin Agus Condro mendatangi Sekretariat BK dan menanyakan mengapa dia tidak juga dipanggil. Padahal, sebelumnya BK pernah berencana memanggil dirinya. ”Saya menunggu BK sampai pegel-pegel,” ucapnya.

Karena tidak ada pimpinan BK, Agus meminta nomor telepon Ketua BK Irsyad Sudiro dan langsung mengontak Irsyad. ”Pak Irsyad, dalem bade sowan BK. Bagaimana enaknya? Besok bisa tidak?” kata Agus melalui telepon. Irsyad pun menyepakati menerima Agus hari Rabu ini pukul 14.00. (SUT)

Sumber: Kompas, 15 Oktober 2008

BAGIKAN

Sahabat ICW_Pendidikan