Golkar Diminta Petisi 28 Tolak Darmin Nasution
MENJELANG pemilihan Gubernur Bank Indonesia, Partai Golkar didesak untuk tidak memilih Darmin Nasution, calon tunggal yang diajukan istana. Sebab, Darmin dianggap masih berkaitan dengan skandal Bank Century sebagaimana hasil pansus hak angket DPR.
Tekanan itu datang dari Petisi 28, kelompok sejumlah aktivis yang bersikap kritis terhadap pemerintah. Kelompok tersebut kemarin (20/7) mendatangi Fraksi Partai Golkar. Mereka diterima Priyo Budi Santoso, kader Golkar yang menjabat wakil ketua DPR. Priyo didampingi sejumlah koleganya sesama anggota Fraksi Partai Golkar. Di antaranya, Satya W. Yuda, Dito Ganinduto, dan Syamsul Bachri.
Rombongan Petisi 28 dipimpin mantan juru bicara Presiden Gus Dur, Adhie M. Massardi. Menurut Adhie, sidang paripurna DPR telah memutuskan bahwa Darmin Nasution merupakan salah seorang yang diduga melanggar hukum dalam kasus bailout Bank Century. Namun, sekarang presiden malah mengusulkan mantan Dirjen Pajak itu sebagai calon tunggal gubernur Bank Indonesia.
Petisi 28 meminta agar Golkar konsisten menolak Darmin dalam fit and proper test di komisi XI. ''Kalau menerima Darmin, sama seperti menelan ludah Idrus Marham yang membacakan keputusan paripurna itu,'' tegasnya. Idrus Marham adalah Sekjen Partai Golkar yang juga mantan ketua pansus angket Century.
Priyo menegaskan, terkait dengan kasus Century, posisi Fraksi Partai Golkar (FPG) tetap seperti semula. Yakni, menghendaki dituntaskannya skandal itu. ''Semangat kami masih menyala, tidak pernah pudar,'' tegas ketua DPP Partai Golkar tersebut.
Dia juga mengingatkan bahwa DPR telah membentuk tim pengawas rekomendasi pansus Century. (pri/c5/tof)
Sumber: Jawa Pos, 21 Juli 2010