Dua Tahun bagi Satgas
Satgas Pemberantasan Mafia Tangani Kasus Besar
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengharapkan Satuan Tugas Pemberantasan Mafia Hukum dapat membuka jalan untuk mengatasi praktik mafia yang menggerogoti penegakan hukum di Indonesia. Satgas akan bertugas selama dua tahun.
Keberhasilan kinerja Satgas ini akan diukur dengan meningkatnya kepercayaan masyarakat pada institusi penegak hukum.
Presiden menyampaikan harapan itu di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (4/1), saat menerima Ketua Satgas Pemberantasan Mafia Hukum Kuntoro Mangkusubroto, Sekretaris Satgas Denny Indrayana, serta anggota Satgas, yakni Yunus Husein, Mas Achmad Santosa, Darmono, dan Inspektur Jenderal (Pol) Herman Effendi.
”Saya memandang perlu membentuk tim khusus ini, ad hoc. Harapan saya akan bisa bekerja selama dua tahun untuk membuka jalan dan membikin terang banyak hal. Kemudian temuan yang didapatkan bisa ditindaklanjuti dan dituntaskan,” pesan Presiden.
Presiden kembali menegaskan, pemberantasan mafia hukum menjadi prioritas pemerintah, termasuk pula sebagai program pilihan dalam 100 hari pertama masa kerja pemerintah. Ia juga meminta Satgas menyaring masukan masyarakat terkait praktik mafia di bidang hukum.
”Saya yakin masih terjadi praktik itu yang namanya jual beli kasus, pemerasan, suap menyuap dalam perkara hukum yang juga berkaitan dengan kompromi yang merusak keadilan. Saya ingin itu dibersihkan,” katanya lagi.
Kuntoro, dalam keterangan kepada pers seusai bertemu Presiden, menjelaskan, Satgas akan menitikberatkan pelaksanaan tugasnya pada aspek penguatan sistem, membangun prosedur, dan menyiapkan prosedur operasi standar untuk mencegah terjadinya praktik mafia di bidang hukum.
Meski demikian, tidak tertutup kemungkinan Satgas juga mengkaji penanganan kasus hukum terkait praktik mafia.
Denny menambahkan, Presiden menyarankan agar Satgas menangani perkara yang besar. ”Kalau bicara obyek penanganan kasus, disarankan fokus pada kasus besar. Jika bicara angka, angkanya besar, tidak hanya satu dua juta rupiah, kalau jual beli perkara. Kalau bicara orang, yang orangnya strategis,” ujarnya.
Tepis keraguan
Kuntoro dan anggota Satgas, Senin, juga bertemu Wakil Presiden Boediono di Istana Wapres, Jakarta. Kuntoro pun menepis adanya keraguan masyarakat terhadap efektivitas Satgas. Keraguan terhadap institusi yang dipimpinnya itu justru memacu dan mendorong anggota Satgas untuk bekerja keras.
”Memang jika mengamati cakupan wilayahnya yang luas, keraguan seperti itu pada tempatnya. Tetapi, ini akan memacu kami bekerja dengan baik dan sekeras mungkin agar keraguan itu tak terbukti,” kata Ketua Unit Kerja Presiden untuk Program Pengendalian Pembangunan itu.
Kuntoro menambahkan, tugas memberantas mafia hukum jangan cuma diserahkan sepenuhnya kepada Satgas yang dipimpinnya. Hal itu adalah kerja semua lembaga dan rakyat. (day/har)
Sumber: Kompas, 5 Januari 2010