Darmin Nasution Terpilih Sebagai Gubernur BI
Terpilih secara mufakat meski dengan catatan.
Calon tunggal Darmin Nasution tadi malam terpilih secara mufakat sebagai Gubernur Bank Indonesia. Penetapan Darmin tak jadi dilakukan lewat voting.
Komisi Keuangan dan Perbankan Dewan Perwakilan Rakyat dengan suara bulat menetapkan Darmin, yang saat ini menjabat Deputi Gubernur Senior dan pejabat sementara Gubernur BI, sebagai pemimpin bank sentral.
Wakil Ketua Komisi Keuangan Surahman Hidayat dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera saat membuka sidang sempat menanyakan apakah Darmin bisa terpilih secara mufakat atau tidak. Seluruh anggota fraksi menjawab mufakat.
Ketua Komisi Keuangan Emir Moeis dari Fraksi PDI Perjuangan mengatakan pemimpin fraksifraksi dalam Komisi Keuangan menyatakan telah setuju memilih Darmin. “Kami bisa menerima Darmin, tapi dengan catatan yang mengikat keputusan ini. Itu sesuai kesepakatan seluruh fraksi,†ujarnya.
Surahman menjelaskan, tiap-tiap fraksi nanti dapat memberikan catatan- catatan yang dirasa penting kepada Darmin. “Catatan-catatan itu nanti diserahkan masing-masing fraksi. Kalau fraksi perlu menitipkan komitmen moral kepada Darmin, ya silakan.Tapi, kalau merasa cukup, ya kami hormati juga,†tuturnya.
Setelah memilih Darmin, tadi malam Komisi Keuangan melanjutkan rapat untuk membahas catatan apa saja yang akan diberikan kepada Darmin.
Catatan yang diberikan Fraksi Partai Demokrat, yang diwakili oleh I Wayan Gunastra, adalah jika Darmin dinyatakan menjadi terdakwa kasus Century, dia harus mengundurkan diri dari posisinya di BI.
Namun Golkar, Partai Amanat Nasional, dan Hanura mengatakan Darmin harus langsung mengundurkan diri setelah ditetapkan sebagai tersangka. Perdebatan antara status terdakwa dan tersangka itu hingga berita ini diturunkan belum diputuskan.
Catatan lainnya adalah Partai Golkar, yang diwakili Nusron Wahid, meminta catatan ini dibacakan dalam forum paripurna dan disampaikan dalam lampiran surat keputusan. “Agar menjadi catatan yang mengikat Darmin, dan juga sebagai checks and balances Gubernur BI serta DPR yang ke depan dapat dimintai pertanggungjawabannya,†kata Nusron.
Uji kelayakan dan kepatutan Darmin, yang berlangsung selama dua hari, sebenarnya sudah selesai sejak kemarin sore. Namun pendapat fraksi sebelumnya terbelah antara langsung mengambil keputusan dan meminta waktu untuk melakukan konsolidasi. Komisi kemudian melakukan rapat dan menyepakati keputusan diambil lewat mekanisme voting. Tapi akhirnya pemungutan suara itu pun tak jadi dilakukan.
Ekonom Universitas Gadjah Mada, A. Tony Prasetiantono, menilai Darmin sebagai calon terbaik pengisi kursi nomor satu di bank sentral. Penunjukan Darmin oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pasti melalui pertimbangan yang sangat cermat, sehingga namanya mengerucut sebagai satusatunya calon.
Menurut dia, pasar juga akan menyambut positif dengan terpilihnya Darmin.“Pasar akan cenderung stabil, dan ini justru yang paling dibutuhkan,†kata Tony kepada Tempo. MUTIA RESTY | IQBAL MUHTAROM
Sumber: Koran Tempo, 23 Juli 2010