Calo Anggaran Diduga Berkeliaran di Dewan
Wakil Ketua Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat Tamsil Linrung mengakui adanya permainan calo dalam pembahasan anggaran. ”Semua bisa dimainkan,” kata politikus Partai Keadilan Sejahtera itu seperti dikutip majalah Tempo edisi pekan ini.
Menurut dia, calo lebih mudah bermain dalam pembahasan antara komisi-komisi Dewan dan pemerintah. Tamsil mengungkapkan, para calon ”bermain” saat pembahasan karena di tempat itu pembahasan sudah mendetail. Badan Anggaran, Tamsil melanjutkan, hanya melakukan sinkronisasi. ”Yang membahas lebih detail adalah komisi,” ujarnya.
Majalah Tempo edisi pekan ini menurunkan tulisan soal maraknya calo anggaran di DPR. Dugaan praktek percaloan anggaran di Dewan kembali ramai dibicarakan setelah terbongkarnya kasus dugaan suap Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga Wafid Muharam dalam proyek wisma atlet di Palembang. Mindo Rosalina Manulang, anak buah M. Nazaruddin, Bendahara Umum Partai Demokrat, yang tertangkap bersama Wafid dan M. El Idris, Direktur Marketing PT Duta Graha Indah, menyebutkan bahwa uang untuk Wafid bakal dibagikan ke sejumlah anggota Dewan. Belakangan, setelah mengganti pengacara, Rosalina membantah mengenal Nazaruddin. Dia juga menyangkal dana bakal dibagikan ke Senayan. Penyusunan anggaran memang lahan basah bagi anggota Dewan. Para wakil rakyat menggunakan proses persetujuan yang merupakan kewenangannya untuk memperoleh keuntungan.
Tamsil menjelaskan, hal yang ditawarkan para calo biasanya mempercepat proses daftar isian pelaksanaan anggaran atau DIPA dan menaikkan jumlah anggaran dari yang diusulkan. Untuk menekan maraknya percaloan, Tamsil mengatakan, kuncinya ada pada pemerintah. ”Jangan merespons,” ujarnya. Menurut dia, jika pemerintah tidak merespons, calo anggaran tidak akan muncul.
Sumber: Koran Tempo, 18 Mei 2011