Anak Atang Latif Buron Interpol

Mabes Polri meminta Interpol mengeluarkan red notice untuk menangkap Husni Muchtar, anak dari istri kedua obligor BLBI Atang Latif. Sebab, berkas milik mantan Dirut Texas Fried Chicken yang sempat ditahan polisi itu telah dinyatakan lengkap (P-21) oleh jaksa. Tapi, saat hendak dijemput oleh Direktorat II/Ekonomi Khusus Bareskrim Polri itu, Husni menghilang.

Mabes Polri meminta Interpol mengeluarkan red notice untuk menangkap Husni Muchtar, anak dari istri kedua obligor BLBI Atang Latif. Sebab, berkas milik mantan Dirut Texas Fried Chicken yang sempat ditahan polisi itu telah dinyatakan lengkap (P-21) oleh jaksa. Tapi, saat hendak dijemput oleh Direktorat II/Ekonomi Khusus Bareskrim Polri itu, Husni menghilang.

Mungkin dia telah di luar negeri, kata Kabareskrim Komjen Pol Bambang Hendarso Danuri di Mabes Polri kemarin (14/5). Lalu mengapa polisi dulu menangguhkan penahanan Husni dan kini akhirnya dia kabur? Waktu itu kami khawatir masa penahanannya habis sebelum berkasnya lengkap, jawabnya.

Husni adalah anak dari istri kedua mantan Komisaris Bank Bira Atang Latif. Husni dituduh menggelapkan uang dan aset bapaknya senilai Rp 50 miliar. Aset itu diperoleh dari penjualan PT Bina Multi Finance, PT Cipta Selera Murni, dan PT Cipta Swadaya Murni (Texas Fried Chicken). Juga ada beberapa transfer langsung dari Atang.

Padahal, Atang mengaku, dana yang digelapkan Husni sedianya untuk membayar utang BLBI. Atang memang masih berutang sekitar Rp 170 miliar pada negara dari dana BLBI senilai Rp 325 miliar yang diterimanya.

Husni ditangkap polisi pada 8 Februari 2006, tak lama setelah Atang kembali dari Singapura pada 26 Januari 2006. Atang berada di negeri Singa itu sejak 2000 dan kini telah kembali hidup di Singapura.

Namun, belakangan penahanan Husni ditangguhkan polisi. Tepatnya pada 12 Mei 2006. Kabareskrim saat itu Komjen Pol Makbul Padmanagara -yang kini menjabat Wakapolri- mengatakan, penangguhan penahanan menjadi hak tersangka karena hal itu diatur sesuai KUHAP. Kami berharap dia mau menyerah secara baik-baik, lanjut Bambang. (naz/kim)

Sumber: Jawa Pos, 15 Mei 2008

BAGIKAN

Sahabat ICW_Pendidikan